Senin, 24 Februari 2014

Tanah Liat Jadi Camilan?


       


     Mungkin anda berpikir bahwa tanah liat tidak bisa dimakan, tapi sebenarnya ada masyarakat yang memakan tanah liat untuk dijadikan camilan yaitu masyarakat yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat, Indonesia. Mereka menyebutnya Ampo. Bahan dasar makanan ini murni terbuat dari tanah liat tanpa ada campuran bahan apapun. Ampo biasanya dikonsumsi sebagai makanan ringan atau camilan, terutama digemari oleh kalangan wanita yang sedang hamil. Kebiasaan makan ampo ini disebut juga dengan geofagi, dilakukan oleh beberapa masyarakat di belahan dunia, biasanya dimiliki oleh orang yang tinggal di daerah tropis dan hangat. Kebiasaan ini banyak dimiliki oleh masyarakat dari berbagai negara di dunia, meski sebagian besar negara yang memiliki kebiasaan memakan tanah liat ini tidak pernah mengakuinya. Ampo dipercaya dapat menguatkan sistem pencernaan. Bahkan memakan tanah liat juga dipercaya sebagai obat yang dapat mengobati beberapa macam penyakit.

     Sebuah studi menyebutkan bahwa ternyata ampo yang steril tersebut memiliki efek menyamankan perut dan membantu melindungi dari serangan virus dan bakteri. Tanah liat juga bisa mengikat hal yang berbahaya seperti mikroba, patogen dan virus. Sehingga ampo yang dimakan itu bisa menjadi semacam pelindung dan semacam masker lumpur untuk usus. Ada risiko yang jelas dalam konsumsi tanah liat yang terkontaminasi oleh kotoran hewan atau manusia, khususnya risiko dari telur parasit, seperti cacing gelang yang dapat tinggal selama bertahun-tahun di dalam tanah dan dapat menimbulkan masalah. Juga dapat meningkatkan risiko terjangkit Tetanus. Namun demikian, risiko ini umumnya sudah dipahami oleh sebagian besar masyarakat atau suku yang mengonsumsi tanah liat. Kegemaran anak-anak untuk terlibat dalam mengonsumsi ampo membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi cacing. Bahaya lain yang terkait dengan mengonsumsi tanah liat mencakup kerusakan enamel gigi, menelan berbagai bakteri, berbagai bentuk pencemaran tanah, dan obstruksi usus. Namun, proses pengolahan tanah liat yang cukup bagus dengan cara memasak atau dipanggang dapat mengurangi risiko tersebut.
     Cara membuat ampo sangat sederhana dan mudah. Namun, tanah liat yang digunakan sebagai bahan baku membuat ampo tidak bisa sembarangan, melainkan harus berjenis tanah liat yang bertekstur lembut dan bebas dari pasir, kerikil, atau batu. Dari tanah yang sudah dikumpulkan, pembuat kemudian membentuk semacam adonan berbentuk kotak atau bentuk tertentu lainnya dengan menambahkan air secukupnya agar adonan tanah menjadi kalis dengan ciri tidak lengket di tangan. Untuk membuat adonan kotak tersebut, tanah ditambah air sedikit demi sedikit sambil sesekali ditumbuk dengan alat semacam palu besar dari kayu. Setelah adonan kotak siap, proses berikutnya adalah mengikis atau menyerut tanah di bagian atas adonan sedikit demi sedikit dengan menggunakan bilah pisau bambu. Hasil serutan tanah yang berbentuk seperti stik wafer dengan panjang 6-8 cm itu yang disebut ampo. Ampo kemudian dikumpulkan dan ditempatkan pada semacam periuk gerabah tanah liat untuk diasapi di atas tungku kayu bakar.

0 komentar:

Posting Komentar