Senin, 10 Februari 2014

Siswa SMP Penemu Antivirus ARTAV dapat Beasiswa Kuliah di ITB


 

   Bukan hanya orang dewasa yang bisa membuat hal-hal keren, anak di bawah umur juga bisa siswa SMP lagi. Menurut, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, yang juga Ketua Ikatan Alumni ITB, mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi inovator cilik, asal Bandung, Arrival Dwi Sentosa. Sebagaimana diketahui, siswa kelas dua SMP 48 di Bandung ini telah berhasil menciptakan salah satu program anti-virus terbaik di Indonesia berama ARTAV.

   Menurut Hatta, Pemerintah harus mendorong, memotivasi dan mengembangkan kreativitas anak-anak Indonesia yang berpotensi turut berperan dalam industri kreatif di masa depan.

   ARTAV Anti-Virus, bagi sebagian masih asing, karena ARTAV memang masih baru dibanding SmadAV. Walau masih baru tapi ternyata ARTAV juga sangat mampu dalam melawan virus lokal ataupun global.

   Bermula dari kekesalan karena virus kerap menyerang komputernya, Arrival Dwi Sentosa, berinisiatif menciptakan program anti-virus sejak awal 2009 lalu. Anti-virus tersebut ia buat dengan belajar secara otodidak dari berbagai sumber buku untuk pemula. Arrival yang sama sekali tidak memiliki latar belakang khusus di bidang teknologi informatika ini kemudian menamakan anti-virus ciptaannya dengan nama unik, “Nyit-Nyit.

   “Tapi, seiring dengan banyaknya pengunduh yang berasal dari dalam dan luar negeri. Arrival kemudian mengganti nama antivirus ciptaannya dengan nama ARTAV, singkatan dari Arrival dan Taufik. Taufik adalah nama sang kakak yang turut membantu dalam hal desain anti-virus tersebut.

   “(Programnya) saya buat dalam waktu sekitar satu tahun. Jadi, saya pribadi dulu (yang pakai) waktu itu, lalu saya kasih ke teman. Teman saya bilang bagus, lalu saya publikasikan ke internet”.

   Hingga kini, sudah lebih dari 1,3 juta orang dari dalam dan luar negeri mengunduh anti-virus ARTAV. Beberapa negara yang sudah mengunduh anti-virus ini di antaranya Malaysia, India, Perancis, Jerman dan AS. Anti-virus lokal terbaik ketiga di Indonesia ini mampu melumpuhkan sekitar 1.031 jenis virus lokal dan internasional yang sering menyerang komputer.

   Berkat prestasinya ini, Arrival diundang oleh civitas akademika Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menyampaikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa, dosen dan pakar telematika Indonesia.
                                                        
   Pakar telematika Indonesia yang juga anggota Komisi I DPR RI, Roy Suryo, menyebut pola pikir Arrival sudah melebihi anak-anak seusianya. Arrval tidak hanya sekadar menjadi pengguna, tapi juga berpikir untuk menciptakan sesuatu.

   “Kalau lihat alasan dia membuat antivirus (adalah) gara-gara dulu pernah terkena virus. Biasanya kalau kena virus kita bikin virus lagi buat mengalahkan. Tetapi ini tidak, Arrival justru membuat anti-nya,” puji Roy Suryo saat mendengar pidato umum Arrival.

    Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia akan membantu proses hak paten anti-virus ARTAV ke Dirjen Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Selain itu, ITB juga akan menganugerahkan beasiswa bagi Arrival untuk kuliah di ITB kelak.

Sumber : http://www.hidayatullah.com/read/2011/02/14/842/siswa-smp-penemu-anti-virus-artav-dapat-beasiswa-kuliah-di-itb.html

1 komentar:

Unknown
1 Agustus 2014 pukul 18.58

sip iki baru keren

Posting Komentar